Salah satu Tim Peneliti Center for Law, Technology, RegTech, and LegalTech Studies (CTRL) UGM, Faiz Rahman, S.H., LL.M. mengatakan bahwa fenomena halusinasi oleh AI perlu menjadi perhatian bagi pengguna GenAI. Hal ini mengingat GenAI juga memiliki potensi untuk menghasilkan jawaban yang tampak meyakinkan dan seolah nyata namun sebenarnya hanya dibuat-buat.
“Penting bagi pengguna GenAI, khususnya akademisi dan praktisi hukum untuk memahami bagaimana melakukan legal prompting dengan lebih baik, sehingga jawaban yang dihasilkan oleh GenAI juga dapat lebih akurat. Hal ini mengingat bagaimana GenAI menjawab pertanyaan juga sangat bergantung pada bagaimana pengguna merumuskan dan mengajukan pertanyaan (prompting).” ucap Faiz dalam acara Diseminasi Hasil Penelitian dan Seminar Terbatas di Fakultas Hukum UGM, pada Jumat (01/11/2024).
Dalam acara bertajuk “Implementasi Kecerdasan Artifisial Generatif untuk Penelitian Hukum” yang digelar oleh CTRL UGM bersama Hukumonline tersebut, Faiz memaparkan hasil penelitian evaluatif terhadap GenAI ASK Hukumonline untuk menguji akurasi dan keandalan jawaban yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan CTRL UGM, ASK AI Hukumonline berhasil menjawab dengan tepat 165 dari 200 pertanyaan hukum yang diajukan. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan ChatGPT 4o yang mampu menjawab sebanyak 116 pertanyaan, dan ChatGPT 3.5 yang hanya mampu menjawab 46 pertanyaan dengan benar.
“200 pertanyaan mampu dijawab hanya dengan waktu kurang dari 30 menit, dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi. Hal ini setidaknya mampu menunjukkan potensi signifikan penggunaan GenAI dalam mentransformasi bagaimana cara orang melakukan penelitian hukum” ucap Faiz Rahman.
Penulis : Bagus Nur Alfandy dan Alif Duta Hardenta (CTRL UGM)
Editor: PR