Mengasah Kemampuan di Bawah Bimbingan Jaksa

20160411_143012

Sebanyak 18 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) mulai menjalani Klinik Kejaksaan pada Senin (11/4). Salah satu mata kuliah (matkul) pendidikan dan latihan kemahiran hukum (PLKH) pilihan ini memberi kesempatan mahasiswa untuk secara langsung terjun dalam penanganan perkara ditingkat kejaksaan dengan didampingi jaksa sebagai pembimbing. Masing-masing jaksa membina 6 mahasiswa yang dibagi menjadi 2 kelompok. Jaksa-jaksa tersebut adalah Tri Ratnawati, S.H. dan Deri Rahmawati,S.H. dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Yogyakarta serta Sarwoto,S.H., M.H.Li. dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Yogyakarta.

Mata kuliah dengan bobot 2 sks ini menuntut mahasiswa untuk mengikuti perkembangan kasus nyata di kejaksaan yang bersangkutan, tidak sebatas mengkaji perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde). “Jadi, mahsiswa tidak hanya membaca berkas yang sudah inkracht, tapi betul-betul berkas yang murni diserahkan oleh penyidik kepada jaksa, untuk kemudian diajak melakukan penelitian bersama jaksa,” terang Sigid Riyanto, S.H., M.Si. selaku Kepala Departemen Hukum Pidana FH UGM. Hal ini sejalan dengan tujuan matkul yang sudah menjadi bagian kurikulum FH UGM sejak tahun 2011 ini dalam meningkatkan kecakapan hukum peserta didik. “Tujuannya agar mahasiswa mempunyai kemahiran praktik untuk melaksanakan tugas-tugas penanganan perkara di tingkat kejaksaan,” imbuh Sigid.

Selama satu semester, mahasiswa diajarkan bagaimana menangani perkara, mulai dari penelitian berkas sampai dengan pembuatan tuntutan. Termasuk rangkaian di dalamnya adalah penelitian berkas: bagaimana bila ada P-19 atau sudah P-21, penyusunan rencana dakwaan, perumusan surat dakwaan, perancangan tuntutan, dan tidak menutup kemungkinan pembuatan tanggapan penuntut umum (replik). Kedepannya, matkul ini akan berusaha dikembangkan menjadi Klinik Hukum Pidana yang dapat mencakup profesi penyidik, jaksa, hakim, dan advokad.

Mahasiswa yang berminat mengambil kelas PLKH pilihan ini, harus melalui proses seleksi terlebih dahulu mengingat masih terbatasnya kapasitas mahasiswa yang dapat mendapat pembinaan secara optimal. Moh. Nur Faizin salah satu mahasiswa Klinik Kejaksaan yang berkesempatan menimba ilmu di Kejati Yogyakarta megaku tertarik mengambil matkul ini karena langsung bisa praktik di lapangan dengan praktisi. ”Aku ingin belajar lebih dan supaya lebih mengetahui bagaimana tataran pratiknya,” pungkas Faizin. (Lita)

Latest News

Delegation from Faculty of Law UGM Secures 2nd Place in the Japan International Youth Innovation Summit 2024

Aileen Abigail Alexandra, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) mewakili Indonesia dalam Japan International Youth Innovation Summit 2024. Aileen Abigail Alexndra bersama dengan …

Sebanyak 66 Wisudawan Ikuti Pelepasan Wisudawan Pascasarjana Fakultas Hukum UGM

Pascasarjana Fakultas Hukum UGM baru saja menyelenggarakan Pelepasan Wisudawan Periode III Tahun Akademik 2023/2024 pada Rabu (24/04/2024). Adapun pelepasan wisudawan yang diselenggarakan di Auditorium Gedung …

Delegasi FH UGM Raih Juara 3 dalam Lokali-MA 2024

Delegasi Fakultas Hukum UGM mengukir prestasi pada lomba karya tulis ilmiah Lokali-MA 2024 pada Minggu (21/03/2023). Perlombaan ini diselenggarakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia bekerja …

Aileen Abigail Alexandra, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) mewakili Indonesia dalam Japan International Youth Innovation Summit 2024. Aileen Abigail …

Pascasarjana Fakultas Hukum UGM baru saja menyelenggarakan Pelepasan Wisudawan Periode III Tahun Akademik 2023/2024 pada Rabu (24/04/2024). Adapun pelepasan wisudawan yang diselenggarakan …

Delegasi Fakultas Hukum UGM mengukir prestasi pada lomba karya tulis ilmiah Lokali-MA 2024 pada Minggu (21/03/2023). Perlombaan ini diselenggarakan oleh Mahkamah Agung …

Halo, Sobat Justicia!   Fakultas Hukum UGM bekerja sama dengan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Suara Advokat Indonesia (SAI) menyelenggarakan Pendidikan Khusus Profesi …

Scroll to Top