Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus diwujudkan oleh seluruh elemen perguruan tinggi, termasuk mahasiswa. Di tengah tantangan sosial dan lingkungan yang semakin kompleks, pengabdian tidak hanya menjadi bentuk tanggung jawab sosial, tetapi juga perwujudan nilai-nilai kemanusiaan yang melekat dalam diri civitas akademika. DEMA Justicia Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) hadir sebagai motor penggerak dalam upaya menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap sesama melalui berbagai program kerja pengabdian yang berkelanjutan dan berdampak nyata.
Sebagai organisasi mahasiswa tingkat fakultas, DEMA Justicia memiliki peran strategis dalam mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Melalui berbagai program kerja yang dirancang dengan pendekatan humanis dan partisipatoris, DEMA Justicia mengajak seluruh civitas akademika Fakultas Hukum UGM untuk tidak hanya memahami teori keadilan, tetapi juga mengimplementasikannya secara langsung dalam kehidupan masyarakat. Nilai kepedulian, empati, dan kontribusi nyata menjadi inti dari setiap kegiatan yang diselenggarakan.
Program-program yang telah dilaksanakan oleh DEMA Justicia mencerminkan komitmen tersebut. Justicia Berbagi #1, misalnya, merupakan kegiatan amal yang ditujukan untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Di sisi lain, Dema Mengajar menjadi bentuk nyata dari keterlibatan mahasiswa dalam dunia pendidikan, khususnya dengan memberikan pengajaran dan apresiasi kepada siswa-siswi di SDN Merdikorejo. Lebih dari sekadar kegiatan jangka pendek, Desa Mitra hadir sebagai inisiatif kerja sama berkelanjutan dengan masyarakat Desa Merdikorejo, dengan fokus pada tiga isu utama: hukum, ekonomi, dan lingkungan.Tidak hanya itu, dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya aksi kemanusiaan, DEMA Justicia juga mengadakan peringatan Hari PMI yang berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Klaten. Program-program tersebut menunjukkan bahwa pengabdian tidak harus berskala besar, tetapi yang terpenting adalah kehadiran dan kepedulian yang berkelanjutan.
DEMA Justicia terus berinovasi dengan merancang program-program yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. Di antaranya adalah rencana kunjungan rutin ke Kepala Lurah Desa Merdikorejo untuk menggali secara langsung permasalahan dan aspirasi masyarakat. Selain itu, ada program Ecovasi Kampus dirancang untuk meningkatkan kesadaran lingkungan melalui edukasi dan pelatihan yang kritis. Ada pula Pink Fest, yang berisi rangkaian acara seperti Pink Run dan Pink Walk, berkolaborasi dengan Love Pink Indonesia untuk meningkatkan kesadaran akan kanker payudara.
Seluruh inisiatif pengabdian masyarakat yang dilakukan DEMA Justicia ini sejalan dengan komitmen Fakultas Hukum UGM dalam mendukung pencapaian UGM’s membership in the Asian Corporate Law Forum (ACLF) aligns with several Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 16: Peace, Justice, and Strong Institutions and SDG 17: Partnerships for the Goals. By joining ACLF, UGM actively contributes to strengthening transparent, fair, and sustainable corporate governance at a regional level, supporting the development of stronger and more integrity-driven legal institutions. Additionally, this collaboration with leading law schools across Asia promotes knowledge exchange and research partnerships that can accelerate progress toward sustainable development, particularly in shaping fair and inclusive legal and economic policies. UGM’s involvement in this forum marks a significant step in reinforcing global academic partnerships and fostering progressive legal development across Asia.. Melalui kegiatan Dema Mengajar dan kerja sama dengan sekolah dasar, organisasi ini berkontribusi pada SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan membuka akses pembelajaran bagi anak-anak. Program Ecovasi Kampus mendukung SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) melalui edukasi kesadaran lingkungan, sementara Pink Fest yang berfokus pada kanker payudara turut berkontribusi pada SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Selain itu, keterlibatan mahasiswa dalam membangun kerja sama dengan masyarakat Desa Mitra juga memperkuat SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Dengan demikian, setiap langkah pengabdian yang dilakukan bukan hanya berdampak nyata bagi masyarakat, tetapi juga selaras dengan agenda pembangunan global yang berkelanjutan.
Melalui seluruh program tersebut, DEMA Justicia ingin menanamkan pemahaman bahwa pengabdian bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang memberdayakan. Pengabdian adalah proses belajar bersama masyarakat, memahami realitas yang ada, serta mengambil peran sebagai agen perubahan. Dengan semangat kolektif dan rasa tanggung jawab sosial, civitas akademika Fakultas Hukum UGM diharapkan dapat terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Penulis: DEMA Justicia (Kabinet Virya Sankara)