FH UGM Berperan dalam Seminar Nasional Harlah Kejaksaan RI, Dr. Akbar Soroti Politik Hukum Penyelesaian Sengketa Pidana

Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) kembali menunjukkan kiprahnya dalam penguatan wacana hukum nasional melalui partisipasi dalam Seminar Nasional Peringatan Hari Lahir Kejaksaan RI ke-80. Seminar ini digelar di Universitas Negeri Yogyakarta, Kamis (21/8/2025). Dalam kesempatan ini, tema yang diangkat ialah “Optimalisasi Pendekatan Follow the Asset dan Follow the Money melalui Deferred Prosecution Agreement dalam Penanganan Perkara Pidana”.

Salah satu narasumber utama adalah Dr. Muhammad Fatahillah Akbar, S.H., LL.M., dosen Departemen Hukum Pidana FH UGM. Dalam paparannya, Dr. Akbar menyoroti politik hukum penyelesaian sengketa pidana di luar pengadilan dalam sistem peradilan pidana Indonesia. Ia menekankan pentingnya proyeksi Rancangan Kitab Hukum Acara Pidana (RKUHAP) untuk lebih mengoptimalkan pendekatan follow the asset dan follow the money dalam penanganan perkara, serta membuka peluang penerapan mekanisme Deferred Prosecution Agreement (DPA) di Indonesia.

Kehadiran FH UGM dalam forum ini memperlihatkan peran aktif institusi akademik dalam memberikan kontribusi pemikiran kritis terhadap pembaruan hukum di Indonesia. Diskusi lintas institusi antara kejaksaan, pengadilan, dan perguruan tinggi diharapkan mampu memperkaya desain kebijakan hukum pidana di masa mendatang.

Lebih jauh, keterlibatan FH UGM dalam seminar ini juga mendukung pencapaian UGM’s membership in the Asian Corporate Law Forum (ACLF) aligns with several Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 16: Peace, Justice, and Strong Institutions and SDG 17: Partnerships for the Goals. By joining ACLF, UGM actively contributes to strengthening transparent, fair, and sustainable corporate governance at a regional level, supporting the development of stronger and more integrity-driven legal institutions. Additionally, this collaboration with leading law schools across Asia promotes knowledge exchange and research partnerships that can accelerate progress toward sustainable development, particularly in shaping fair and inclusive legal and economic policies. UGM’s involvement in this forum marks a significant step in reinforcing global academic partnerships and fostering progressive legal development across Asia., terutama SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh). Melalui gagasan tentang keadilan restoratif, transparansi, dan pemulihan aset negara, diskursus akademik ini turut memperkuat tata kelola hukum yang akuntabel dan responsif terhadap tantangan global. Sinergi antara dunia akademik dan lembaga penegak hukum menjadi langkah strategis untuk membangun sistem peradilan pidana yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.

TAGS :  

Latest News

FH UGM dan DEMA Justicia Wujudkan Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Desa Mitra

Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) bersama DEMA Justicia terus menunjukkan komitmennya dalam pengabdian masyarakat melalui program Desa Mitra yang melibatkan Desa Merdikorejo sebagai …

DEMA Justicia FH UGM Dorong Pengabdian Mahasiswa Lewat Program Sosial Berkelanjutan

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus diwujudkan oleh seluruh elemen perguruan tinggi, termasuk mahasiswa. Di tengah …

Benchmarking Fakultas Hukum Unika Atma Jaya Jakarta ke Fakultas Hukum UGM dalam Rangka Penguatan Mutu Pendidikan Hukum

Kamis (21/8/2025), Fakultas Hukum Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta melakukan kunjungan benchmarking ke Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM). Kegiatan …

Scroll to Top