Seminar Nasional sebagai Upaya Pemerataan dan Perlindungan Tenaga Medis di Daerah Konflik

Sulitnya akses fasilitas kesehatan yang terstandar masih dirasakan masyarakat di daerah terpencil seperti Papua wilayah pegunungan. Kurangnya tenaga medis dan tenaga kesehatan di daerah Papua menjadi masalah yang serius bagi pemerintah. Hal ini disebabkan tidak adanya jaminan keamanan bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di daerah tersebut. Tidak dapat dipungkiri, banyaknya kasus penyerangan terhadap tenaga medis dan tenaga kesehatan oleh Kelompok Kriminal Separatis Teroris papua (KSTP) masih menjadi ketakutan terbesar tenaga kesehatan saat ini.

Dalam upaya memenuhi poin ke 3 dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Keluarga Mahasiswa Magister Hukum Kesehatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (KMMHK FH UGM) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tajuk: “Perlindungan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan di Wilayah Konflik Indonesia (Papua) dalam Upaya Pemerataan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan”. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (24/2/20224) secara daring ini diikuti oleh 160 peserta.

Seminar Nasional ini menghadirkan 3 pembahas yaitu, Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., M.Kes., MAS. selaku Kepala Pelayanan Kesehatan Terpadu UGM, Dr. Heribertus Jaka Triyana, S.H., M.A., L.LM. selaku Wakil Dekan bidang Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat dan Sistem Informasi FH UGM sekaligus pengajar Hukum dan HAM, dan Letkol Korps Kesehatan Militer (CKM) dr. Oedjang S., M.Si. Med., Sp.B. yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kesehatan Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Republik Indonesia.

Dalam seminar ini, dr. Andreasta mengangkat kendala pemerataan tenaga medis dan tenaga kesehatan di daerah konflik hingga urgensi peraturan turunan dari Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan. Perlunya framework kebijakan dan strategi khusus yang memperhatikan karakteristik daerah dan juga pentingnya pendefinisian terhadap matriks daerah konflik selain daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Selanjuutnya, Jaka Triyana menjelaskan ada beberapa pelanggaran HAM yang dialami tenaga medis menurut UU No 39 Tahun 1999 Tentang HAM, yaitu pelanggaran atas hak hidup, rasa aman, keadilan kesejahteraan dan termasuk bagaimana proses advokasi dan ajudikasi yang dilakukan dalam mengatasi persoalan tersebut. Analisis situasi HAM dalam situasi darurat harus dilihat dengan dua kacamata yaitu kacamata penikmat hak dan pemangku hak, serta bagaimana prinsip dasar dalam hukum humaniter dalam persoalan tersebut. Dalam bahasan terakhir, dr. Oedjang mengajak pemuda penerus bangsa khususnya dokter muda untuk bisa mengabdi memberikan pelayanan kesehatan di wilayah Papua.

Pentingnya perlindungan bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan di daerah konflik Indonesia merupakan langkah awal untuk mewujudkan Pilar Good Health SDGs.  Dengan tercukupinya SDM kesehatan di Papua, 6 transformasi sistem kesehatan Indonesia akan tercapai. Tingginya angka kematian ibu dan infeksi penyakit menular di Papua akan berkurang dengan penanganan yang baik dari tenaga medis yang merupakan salah satu target dalam capaian SDGs Indonesia 2030.

 

Penulis: Andromeda Murraya Putri
Editor: Humas

TAGS :  

Latest News

Seminar Nasional Kolaborasi Prodi Magister Kenotariatan dan Departemen Hukum Perdata

Program Studi Magister Kenotariatan bekerja sama dengan Departemen Hukum Perdata Fakultas Hukum UGM menyelenggarakan Seminar Nasional pada Selasa (7/5/2024) dengan tema “Perkembangan Hukum Kontrak di …

Angkat Topik Tindak Pidana Korporasi di Bidang Perpajakan, I Made Walesa Raih Gelar Doktor dari Fakultas Hukum UGM

I Made Walesa baru saja mengikuti ujian terbuka doktoral di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada pada Senin (06/05/2024). Pada ujian ini Prof. M. Hawin S.H., …

Tim Nakamoto Berhasil Raih Juara 3 dalam HIMSLAW Legal Competition BINUS

Denny Wijaya (2021) dan Nicholas Aurelius Karosta (2021) berhasil meraih Juara 3 dalam perlombaan Legal Opinion HIMSLAW Legal Competition BINUS. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Prodi …

Program Studi Magister Kenotariatan bekerja sama dengan Departemen Hukum Perdata Fakultas Hukum UGM menyelenggarakan Seminar Nasional pada Selasa (7/5/2024) dengan tema “Perkembangan …

I Made Walesa baru saja mengikuti ujian terbuka doktoral di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada pada Senin (06/05/2024). Pada ujian ini Prof. …

Denny Wijaya (2021) dan Nicholas Aurelius Karosta (2021) berhasil meraih Juara 3 dalam perlombaan Legal Opinion HIMSLAW Legal Competition BINUS. Kompetisi ini …

Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UGM menyelenggarakan kegiatan Guest Lecture “Sharia Economic Dispute Resolution (Comparative Study Between Indonesia and Malaysia)” pada …

Scroll to Top