Pendidikan Khusus Profesi Advokat Angkatan 3 Resmi Ditutup

img_2823Kamis (15/9), Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) angkatan tiga resmi ditutup. PKPA yang dimulai sejak dua minggu lalu ini diselenggarakan di Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada (FH UGM). PKPA sendiri merupakan langkah awal bagi peserta untuk mengikuti ujian advokat yang akan diselenggarakan kurang lebih satu bulan kedepan. Puluhan peserta dari berbagai daerah di Indonesia terdaftar dalam kegiatan ini. PKPA juga bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi).

Zahru Arqom, S.H., M.H.Lit selaku wakil ketua PKPA UGM menyampaikan, bahwa agar komunikasi penyelenggara dengan peserta harus tetap terjalin. Sebagai anggota PERADI, Arqom juga menawarkan bantuan-bantuan setelah kegiatan kepada peserta. Seperti cara membuat strategi ketika menghadapi ujian advokat mendatang. “Belajar, belajar, dan belajar. Belajar dengan tekun itulah kuncinya,” pesannya bagi para peserta. Selaku penyelenggara PKPA UGM ini, Ia juga mengimbuhkan bahwa ada beberapa hal yang menjadi modal dasar sebagai advokat. “Pengetahuan hukum, keahlian praktik hukum, keahlian mendengar, membaca, menulis, berbicara, serta riset hukum baik Peraturan Perundang-Undangan atau sumber hukum maupun peristiwa hukum yang terjadi. Profesionalisme serta moral juga menjadi perhatian utama dari advokat,” ungkapnya kepada para peserta.

Hersona Bangun, S.H., S.E., AK., BKP., CA, salah satu peserta PKPA UGM angkatan 3 ini berharap kedepannya dimungkinkannya ada tindakan lanjutan dari program PKPA. Maupun informasi dari PERADI terkait magang yang dilakukan oleh advokat diluar program itu.

“Harapan saya bagi para peserta agar tidak cepat puas dengan ilmu yang sudah didapatkan selama program PKPA ini,” ujar Dr. Sulastriyono, S.H., M.Si. untuk mengingatkan peserta. Skills dan keterampilan juga semakin terasah dengan praktik-praktik yang berkaitan dengan bidang advokat. Ditambah program selama dua minggu tersebut memberikan nilai atau values bagi peserta. “Junjung tinggi komitmen akan kesetiaan kalian terhadap UGM karena mau tidak mau, setelah lulus kalian pasti akan menjadi lawyer. Jangan sampai nanti ada masalah dan masalah itu berasal dari alumni advokat PKPA UGM,” pesan Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ini. Sebagai penutup rangkaian acara, beliau menambahkan bahwa sebagai keluarga besar tentu akan ingat temannya, dan sebagai keluarga besar tentu akan ingat pada almamaternya, sehingga komunikasi itu menjadi sangat penting.  (Irzi/Adik)

TAGS :  

Latest News

FH UGM dan RRI Siarkan Edukasi Publik tentang Hak Kekayaan Intelektual untuk Dukung Pelaku Kreatif

Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM), melalui Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) UGM , bersama Radio Republik Indonesia (RRI) Pro2 102.5FM sukses menyelenggarakan …

Mahasiswa UGM Raih Juara 1 Kompetisi Legislative Drafting Fasih Law Fair 2025, Angkat Isu Regulasi AI

Delegasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih prestasi gemilang dalam ajang Legislative Drafting Competition Fasih Law Fair 2025 yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum UIN Sayyid …

Prof. Mailinda Eka Yuniza Kukuhkan Diri sebagai Guru Besar FH UGM, Soroti Strategi Hukum Pensiun Dini PLTU dalam Transisi Energi

Dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Mailinda Eka Yuniza, S.H., LL.M., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Hukum di Balai Senat …

Scroll to Top