Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Delegasi dari Alternative Dispute Resolution Enhancement Society (ATHENS) FH UGM yang terdiri dari Ariel Tehilla H. Marbun (FH UGM 2022) dan Marcell Pesah Liano Zega (FH UGM 2023) berhasil meraih Juara 3 dalam ajang bergengsi International Dispute Negotiation Competition (INTENTION) 2025 yang diselenggarakan di Surabaya. Tidak hanya itu, Ariel juga memperoleh penghargaan khusus sebagai Best Negotiator, sebuah pencapaian yang semakin memperkuat reputasi FH UGM dalam melahirkan mahasiswa berprestasi di tingkat global.
Perjalanan tim menuju prestasi ini merupakan rangkaian pembelajaran intens yang penuh dengan ketekunan dan kerja sama. Persiapan dilakukan jauh sebelum kompetisi berlangsung, dengan pembagian peran yang jelas antara lead speaker dan strategist, yang memastikan setiap proposal negosiasi tetap realistis namun taktis. Keduanya secara konsisten berlatih melalui role play, menyusun berbagai skenario negosiasi, bahkan melatih ekspresi dan intonasi agar mampu membangun komunikasi yang meyakinkan tanpa terkesan agresif.
Babak penyisihan secara daring menjadi ujian pertama bagi delegasi FH UGM. Tak ada panggung megah, hanya layar laptop dan koneksi internet yang rawan putus kapan saja. Keterbatasan ruang virtual tidak menghalangi semangat mereka untuk menampilkan performa terbaik. Namun, justru di situ mereka belajar menjaga fokus, mengendalikan ritme pembicaraan, dan tetap komunikatif meski terbatas ruang.
Keberhasilan melewati tahap daring ini membawa tim melangkah ke babak lanjutan di Surabaya, di mana atmosfer kompetisi semakin intens. Setiap lawan memiliki gaya negosiasi yang berbeda—ada yang frontal dan ada yang diplomatis—sehingga tim harus terus beradaptasi dan menyesuaikan strategi di setiap ronde. Salah satu momen paling membanggakan terjadi ketika Ariel berhasil memukau dewan juri dengan penguasaan diskusi yang solid. Penampilan tersebut kemudian mengantarkannya meraih predikat Best Negotiator, sebuah apresiasi yang menunjukkan kualitas keterampilan komunikasi dan analisis hukum mahasiswa FH UGM.
Pada pengumuman akhir, nama FH UGM disebut sebagai Juara 3. Bagi Ariel dan Marcell, capaian ini bukan hanya soal gelar, tetapi juga bukti keberhasilan menjaga konsistensi, kekompakan, dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi dinamika negosiasi. Lebih dari itu, INTENTION 2025 memberikan pengalaman berharga tentang makna sejati negosiasi: bukan sekadar memenangkan argumen, tetapi membangun kesepahaman dan solusi yang adil bagi semua pihak.
Capaian ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, karena mendorong penguatan mekanisme penyelesaian sengketa yang damai dan berkeadilan melalui jalur negosiasi. Selain itu, proses kompetisi yang berbasis riset, latihan intensif, dan kerja sama tim turut mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas dengan memfasilitasi pembelajaran praktis di luar kelas. Tidak hanya itu, interaksi dengan delegasi dari berbagai perguruan tinggi juga mencerminkan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, di mana kolaborasi lintas institusi berkontribusi pada terciptanya jejaring akademik yang inklusif dan berkelanjutan.
Penulis: Delegasi