Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) kembali mengukir prestasi membanggakan di tingkat internasional. Delegasi dari Alternative Dispute Resolution Enhancement Society (ATHENS) yang terdiri dari Armyna Cindy Setyorini (FH UGM 2022) dan Krishna Rajendra Gunawan (FH UGM 2024) berhasil meraih Juara 1 dalam International Dispute Negotiation Competition (INTENTION) 2025 yang diselenggarakan oleh International Law Students Association (ILSA) Universitas Airlangga.
Sebagai tim beranggotakan dua orang, Armyna dan Krishna memulai persiapan jauh sebelum kompetisi dimulai. Keduanya menghabiskan waktu berjam-jam membaca berkas kasus, menganalisis kepentingan para pihak, serta berlatih membangun argumen yang strategis namun tetap diplomatis. Tidak hanya fokus pada materi, mereka juga berlatih membangun dinamika kerja sama—belajar kapan harus berbicara, kapan memberi ruang bagi partner, dan bagaimana menjaga satu suara meski berpikir dengan dua kepala.
Babak penyisihan yang diselenggarakan secara daring menjadi ujian pertama. Keterbatasan komunikasi virtual justru menuntut keduanya untuk tetap ekspresif, persuasif, dan adaptif terhadap gaya lawan negosiasi. Keterbatasan layar tidak mengurangi intensitas simulasi negosiasi, tutup kamera sedikit saja bisa dianggap kehilangan kontrol. Dari pengalaman tersebut, Armyna dan Krishna belajar bahwa negosiasi bukan hanya soal berbicara, tetapi juga membaca bahasa tubuh meski melalui layar, mengelola tempo, serta menentukan kapan harus kompromi dan kapan harus bertahan.
Setelah berhasil melewati babak daring, keduanya melaju ke advanced rounds yang dilaksanakan secara luring di Surabaya. Berbeda dari layar laptop, atmosfer kompetisi tatap muka jauh lebih hidup dan menegangkan. Suasana kompetisi yang intens menghadirkan tantangan baru karena mereka harus berhadapan langsung dengan tim-tim dari berbagai universitas, akademisi, hingga praktisi hukum. Setiap ronde menjadi ajang pertarungan intelektual yang menuntut kecepatan berpikir, kepekaan diplomasi, sekaligus kekompakan tim. Meski sempat menghadapi situasi sulit, dukungan antaranggota tim dan keyakinan terhadap persiapan membuat keduanya mampu tampil solid hingga akhir.
Puncaknya, delegasi FH UGM diumumkan sebagai Juara 1 INTENTION 2025. Kemenangan ini tidak hanya menjadi bukti kualitas akademik mahasiswa FH UGM, tetapi juga validasi atas ketekunan, kerja sama, dan kemampuan adaptasi yang telah mereka kembangkan sepanjang perjalanan kompetisi. Dua orang yang awalnya hanya berlatih di ruang diskusi kecil, kini berdiri di panggung kemenangan di Surabaya.
INTENTION 2025 bukan hanya lomba, tetapi pengalaman yang membentuk kami sebagai negosiator muda: berpikir kritis, berempati, dan berani bersuara untuk mencari jalan tengah di tengah perbedaan. Sebuah awal, bukan akhir.
Keterkaitan dengan SDGs
Capaian ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama SDG 16 tentang Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, karena mengedepankan penyelesaian sengketa melalui negosiasi yang damai, inklusif, dan berkeadilan. Selain itu, proses persiapan yang berbasis pembelajaran intensif turut mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, dengan memberikan pengalaman praktis yang melampaui teori di kelas. Kegiatan ini juga mencerminkan SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, karena mempertemukan mahasiswa, akademisi, dan praktisi hukum dari berbagai latar belakang dalam membangun jejaring dan kolaborasi untuk masa depan penyelesaian sengketa internasional.
Penulis: Delegasi