Jaksapedia (Kejaksaan Republik Indonesia) bersama Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) meluncurkan Museum Koruptor Indonesia, sebuah pameran perdana di Indonesia yang resmi dibuka pada Kamis (19/6/2025) dalam rangkaian acara Sound of Justice 2025. Museum ini hadir sebagai inovasi satir-edukatif untuk menumbuhkan kesadaran publik akan bahaya korupsi, sekaligus mempertegas komitmen pemberantasan korupsi di tanah air.
Museum Koruptor Indonesia menampilkan patung wajah para koruptor besar lengkap dengan rompi tahanan, galeri visual interaktif, serta data kronologis kasus korupsi yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah. Dengan pendekatan satir, museum ini bukan hanya menyajikan fakta, tetapi juga berfungsi sebagai ruang refleksi kritis agar masyarakat lebih peduli, berani, dan aktif mengawasi praktik korupsi.
Selain menjadi wahana edukasi hukum, museum ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa malu terhadap korupsi sekaligus membangun kesadaran kolektif tentang dampak sosial, politik, dan ekonomi dari tindak pidana korupsi. Kehadiran instalasi ini juga menandai momentum perdana kerja sama Jaksapedia dengan FH UGM dalam mengedepankan transparansi dan pendidikan hukum berbasis pengalaman interaktif.
Kegiatan ini juga sejalan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, melalui penguatan tata kelola yang transparan dan akuntabel. Lebih jauh, sinergi antara aparat penegak hukum, akademisi, dan mahasiswa mencerminkan implementasi SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dengan menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pemberantasan korupsi. Dengan demikian, Museum Koruptor Indonesia tidak hanya menjadi instalasi satir-edukatif, tetapi juga kontribusi nyata terhadap pembangunan hukum yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Reportase: DEMA Justicia (Kabinet Virya Sankara)
Author: PR



