Tim delegasi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada yang diampu oleh Business Law Community (BLC) berhasil meraih Juara 3 dalam Kompetisi Mediasi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh LAPS SJK dalam rangkaian acara LAPS SJK Law Fair 2025. Delegasi ini terdiri dari lima mahasiswa, yaitu Nathan Radot Zudika Parasian Sidabutar, Melli Ria Basana Hutagalung, Jessica Arundatu Setiawan, Nurul Faizah Al Ma’daniah, dan Irawan Sapto Aji.
Kompetisi ini berlangsung sejak Selasa (3/6/2025) hingga Sabtu (2/8/2025) di Kantor LAPS SJK Jakarta dan diikuti oleh delegasi dari berbagai universitas di Indonesia. Kompetisi dirancang dengan sistem babak penyisihan dan babak final, di mana peserta diharuskan membuat berkas kompetisi yang memuat dokumen formil dan materiil dalam seluruh rangkaian mediasi. Kemudian perserta diminta melakukan simulasi mediasi ketika melaju ke final.
Melalui acara ini, peserta belajar bagaimana mediator memetakan permasalahan dan keinginan dari para pihak ketika menyusun risalah pertemuan, berita acara musyawarah, dan berkas materiil lainnya. Keterampilan ini penting agar mediator dapat menemukan titik kompromi yang dapat diterima kedua belah pihak. Peserta juga mempelajari penyusunan berkas formil seperti surat kuasa khusus, surat pemanggilan para pihak, saksi, dan ahli, serta berbagai format surat lain yang diperlukan dalam proses mediasi.
LAPS SJK mengusung tema “Perlindungan Konsumen dalam Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan untuk Mewujudkan Kepastian Hukum dan Berkeadilan Substantif” dan membawakan kasus bertema perasuransian. Pada tahap pemberkasan, para delegasi mempelajari hak dan kewajiban perusahaan asuransi dan konsumen, serta prinsip kerja asuransi yang ideal. Proses simulasi menjadi penutup sekaligus presentasi final dari berkas yang telah disusun dengan seksama oleh tiap-tiap delegasi.
Kompetisi ini tidak hanya memberikan prestasi dan pengalaman, tetapi juga membangun kesadaran bahwa dalam perkembangan hukum yang dinamis, Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) menjadi pilihan yang semakin relevan bagi masyarakat. Hal ini disebabkan oleh keunggulan APS yang efisien waktu, menjaga kerahasiaan, dan berorientasi pada perdamaian.
Keberhasilan tim FH UGM dalam kompetisi ini turut berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 16 tentang Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh. Melalui penerapan teknik mediasi yang efektif, peserta membantu memperkuat mekanisme penyelesaian sengketa yang damai dan inklusif di sektor jasa keuangan. Kompetisi ini juga mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dengan memberikan pengalaman belajar yang kontekstual, menghubungkan teori hukum dengan praktik lapangan. Selain itu, kolaborasi antara mahasiswa, pembimbing, dan lembaga penyelenggara mencerminkan semangat SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Delegasi Business Law Community




