Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menggelar acara Pelepasan Wisudawan Program Sarjana Periode II Tahun Akademik 2024/2025 di Auditorium, pada Rabu, (26/2/2025). Terdapat 60 wisudawan program sarjana yang mengikuti upacara tersebut. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 wisudawan berpredikat cumlaude dengan nilai IPK paling tinggi 3,87. Nilai tersebut diraih oleh wisudawan bernama Serafim Parahita Pawestri. Kemudian, sebanyak 19 wisudawan mendapat predikat sangat memuaskan dan satu wisudawan berpredikat memuaskan.
Acara Pelepasan Wisudawan Program Sarjana dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Prof. Adrianto Dwi Nugroho, S.H., Adv.LL.M., LL.D. Setelah dibuka, satu per satu para wisudawan maju ke atas panggung untuk menerima ijazah. Prof Adrianto bersama Ketua Program Studi Sarjana Dr. Wahyu Yun Santoso, S.H., M.Hum., LL.M. menyerahkan dokumen ijazah secara simbolis dan memberikan selamat kepada para wisudawan.
Wisudawan peraih IPK tertinggi pada periode tersebut, Serafim Parahita Pawestri menyampaikan sambutan untuk mewakili wisudawan lainnya. Serafim mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh sivitas akademika FH UGM atas ilmu, pengalaman, dan dedikasi yang diberikan. Dalam sambutannya, Serafim juga menceritakan perjuangannya yang penuh lika-liku saat masih berkuliah. Hingga pada akhirnya, dia dinyatakan lulus dari Fakultas Hukum UGM.
Sambutan selanjutnya dari wakil orang tua wisudawan, Fanni Eryanto. Dia mengaku bangga kepada anaknya karena berhasil lulus di salah satu kampus terbaik di Indonesia, yakni Universitas Gadjah Mada. Fanni mengucapkan terima kasih atas bimbingan para dosen sehingga para mahasiswa dapat lulus dengan nilai yang baik. Karena momen wisuda ini, dirinya mengaku jadi bernostalgia saat menjadi mahasiswa UGM 26 tahun yang lalu.
Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Prof. Adrianto Dwi Nugroho menyebutkan hampir separuh wisudawan merupakan mahasiswa angkatan masuk tahun 2020. Pada tahun tersebut, mahasiswa dihadapkan kondisi Covid-19 yang memaksa mereka untuk belajar menggunakan metode daring. Kemudian, mahasiswa angkatan tersebut juga harus beradaptasi kembali dengan masa transisi pasca Covid-19. Walau demikian, mahasiswa dapat melewati keadaan tersebut dengan baik. Prof. Adrianto mengatakan para wisudawan patut berbangga dengan hal tersebut. Prof Adrianto berpesan kepada para wisudawan agar menjadi lulusan yang berintegritas dan terus mengingat almamater.