Penyuluhan Hukum “Suluh Praja” di Kalurahan Piyaman Sukses, Bahas Hak Kekayaan Intelektual  dan UU ITE

Kamis (5/9/24), telah terlaksana Penyuluhan Hukum “Suluh Praja” di Balai Kalurahan Piyaman, Kecamatan Wonosari, Gunung Kidul. Kegiatan ini merupakan kerja sama Fakultas Hukum UGM melalui Unit Kerja Pusat Konsultasi Bantuan Hukum (PKBH) dengan Kejaksaan Tinggi DIY.  Tujuan utama penyuluhan ini untuk memberikan wawasan dan pengetahuan hukum kepada para peserta yang hadir, yaitu perangkat kalurahan dan masyarakat sekitar, tentang isu hukum yang kerap terjadi. 

Pada edisi kali ini, Suluh Praja mengangkat tema “Hak Kekayaan Intelektual dan Undang-Undang ITE”. Tema ini dipilih untuk memberikan wawasan tentang pentingnya perlindungan Hak Kekayaan Intelektual serta aturan-aturan dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Kegiatan dimulai dengan sambutan oleh Lurah Kalurahan Piyaman, Tugino, S.Pd.. Selanjutnya, tim dari Kejaksaan Tinggi DIY memberikan pengantar serta pemaparan materi tentang tugas, pokok, dan fungsi bidang perdata dan tata usaha negara yang dimiliki oleh Kejaksaan Republik Indonesia. 

Sesi penyampaian materi diawali oleh Prof. M. Hawin, S.H., LL.M., Ph.D., Guru Besar Hukum Bisnis Fakultas Hukum UGM, yang membawakan materi terkait “Hak Kekayaan Intelektual.” Dalam sesi ini, ia menjelaskan aspek-aspek perlindungan Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia, termasuk prosedur pencatatan dan pendaftarannya. Narasumber kedua, Dr. Sigid Riyanto, S.H., M.Si., juga dari Fakultas Hukum UGM, membawakan tema “Undang-Undang ITE.” Ia memberikan pemahaman terkait aturan-aturan penting yang diatur dalam UU ITE, khususnya yang relevan bagi perangkat desa.

Seluruh sesi materi disajikan secara interaktif, yang memicu diskusi aktif antara peserta dan narasumber. Salah satu peserta, misalnya, menanyakan tentang kemungkinan mendaftarkan Bakmi Jawa asli Piyaman sebagai produk dengan Hak Kekayaan Intelektual, mengingat makanan tersebut merupakan ciri khas Kalurahan Piyaman. Para narasumber menjawab pertanyaan dengan jelas dan memberikan solusi praktis.

Penyuluhan hukum ini diharapkan dapat memperkuat masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang inklusif dan damai. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-16, yaitu perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat, dimulai dari tingkat pemerintahan kalurahan.

Penulis: Adetia Surya Maulana (PKBH)
Penyunting: Humas

TAGS :  

Berita Terbaru

Pelajari Perkembangan Kajian Hukum Adat dari Berbagai Negara, Mahasiswi Doktoral dan Dosen FH UGM Ikuti International Course And Conference On Legal Pluralism di Universitas Indonesia

Aprilia Stefany Leliak, mahasiswa Prodi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (PDIH FH UGM), bersama dengan Sartika Intaning Pradhani dan Almonika Cindy Fatika …

PKPA Angkatan XIV Fakultas Hukum UGM berkolaborasi dengan PERADI RBA

[PENDAFTARAN PENDIDIKAN KHUSUS PROFESI ADVOKAT FH UGM ANGKATAN XIV TAHUN 2025 BERSAMA PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA RUMAH BERSAMA ADVOKAT (PERADI RBA)] Halo, Sobat Justicia! Fakultas Hukum …

Tingkatkan Relevansi dan Inovasi Pendidikan, FH UGM Gelar Workshop Bagi Pengajar Hukum Adat Se-Indonesia

Departemen Hukum Adat Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) menyelenggarakan Workshop “Tantangan dan Dukungan bagi Inovasi Pengajaran Hukum Adat” pada Senin (25/11/2024) di Ruang …

Aprilia Stefany Leliak, mahasiswa Prodi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (PDIH FH UGM), bersama dengan Sartika Intaning Pradhani dan …

[PENDAFTARAN PENDIDIKAN KHUSUS PROFESI ADVOKAT FH UGM ANGKATAN XIV TAHUN 2025 BERSAMA PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA RUMAH BERSAMA ADVOKAT (PERADI RBA)] Halo, Sobat …

Departemen Hukum Adat Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) menyelenggarakan Workshop “Tantangan dan Dukungan bagi Inovasi Pengajaran Hukum Adat” pada Senin …

Pada Kompetisi Debat Hukum Nasional PLC 2024, Speciality FH UGM mengirimkan tim yang terdiri atas Bintang Ratu Excelluna R.P. (FH 2022), Fadilla …

Scroll to Top