Menjadi Panelis di Workshop dengan IOM, Mahasiswi FH UGM Perjuangkan Hak Masyarakat Adat di Konferensi UNFCCC

Salsalina Larasati yang lebih akrab dikenal dengan nama Laras, mahasiswa Fakultas Hukum UGM (2023) mewakili Indonesia di the 19th Conference of Youth (COY19). Konferensi internasional yang terselenggara pada Jumat (8/11/2024) ini merupakan konferensi yang dipimpin oleh anak muda sebagai pre-event dari the 29th Conference of Parties (COP29). COP merupakan negosiasi perjanjian internasional yang diselenggarakan oleh the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), di mana pengambil keputusan negara bernegosiasi mengenai isu-isu perubahan iklim.

COY19 sendiri adalah tempat ditampungnya aspirasi anak muda untuk memperkuat negosiasi perjanjian internasional di COP29 yang terjadi di Baku, Azerbaijan. Partisipasi Laras bukanlah sekedar menghadiri sesi capacity-building. Namun, menjadi panelis untuk diskusi panel dengan the International Organization for Migration (IOM) dengan topik “People must be at the heart of climate discussions”. Laras terpilih untuk menjadi panelis mewakili perempuan serta Indonesia di kancah internasional. Sesi panelis tersebut dimoderasi oleh Programme Officer – Climate Action IOM, Iulia Duca. 

Dalam diskusi panelnya, Laras berbicara tentang migrasi terpaksa yang dialami oleh masyarakat adat di Indonesia, terutama suku Balik yang kehilangan tanah adatnya karena konstruksi IKN. Laras memberi perspektif bahwa menangani perubahan iklim tidak hanya tentang aksi konkrit pada lingkungan. Namun, juga memancarkan kepedulian terhadap komunitas yang secara terang melestarikan lingkungan. Contohnya, masyarakat adat memiliki tradisi budaya maupun ritual yang menghargai lingkungan secara intrinsik. Maka dari itu, hak masyarakat adat harus terus diperjuangkan di Indonesia agar kontribusi mereka terhadap lingkungan terus berlanjut.

Laras melanjutkan bahwa forced displacement pada masyarakat adat sendiri merupakan halangan untuk partisipasi dalam budaya yang seterusnya mengancam hak untuk hidup. Saat ditanyakan hal yang Laras ingin sampaikan kepada pengambil keputusan di COP, Laras berkata, “Stop commercialization, because commercialization is the root to forced displacement of Indigenous communities.” 

Ke depannya, Laras pun beraspirasi untuk meningkatkan kesadaran akan komersialisasi tanah adat yang mengancam hak hidup masyarakat adat. Hal ini diharapkan untuk dituangkan dalam legislasi internasional maupun internasional. Kesempatan ini juga merupakan sebuah kesempatan untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs poin ke 4 (Pendidikan Berkualitas), SDGs poin ke 13 (Penanganan Perubahan Iklim), SDGs poin ke 15 (Ekosistem Daratan), SDGs poin ke 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh), dan SDGs poin ke 17 (Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan)

Kesempatan ini diraih dengan semangat dalam meneruskan advokasi untuk masyarakat adat. Melalui prestasi ini, Laras berharap untuk bisa terus berkontribusi kepada perkembangan hukum di skala internasional maupun nasional, terutama melalui COP.

Penulis: Salsalina Larasati (Delegasi)

TAGS :  

Berita Terbaru

Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UGM Raih Predikat Akreditasi Unggul dari Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)

Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UGM meraih predikat akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berdasarkan Surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT …

Delegasi Fakultas Hukum UGM Raih Prestasi dalam The 11th Sciencenational

Delegasi Oemar Seno Aji dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 3 dalam National Legal Opinion Competition 11th …

HukumOnline Corner: Layanan Digital Perpustakaan FH UGM Dalam Meningkatkan Akses Literasi Pendidikan Hukum

Keberadaan perpustakaan di suatu lembaga pendidikan tentunya menjadi aspek penting dalam mendukung proses belajar mengajar dan riset akademik. Perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan …

Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UGM meraih predikat akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berdasarkan Surat Keputusan Direktur …

Delegasi Oemar Seno Aji dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 3 dalam National Legal …

Keberadaan perpustakaan di suatu lembaga pendidikan tentunya menjadi aspek penting dalam mendukung proses belajar mengajar dan riset akademik. Perpustakaan tidak hanya berfungsi …

Dalam upaya mendukung mahasiswa selama masa ujian akhir, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) mengumumkan penyediaan sarapan gratis spesial terhitung sejak Senin …

Scroll to Top