Kepulauan Anambas – (Rabu, 30/5/2025), Fakultas Hukum UGM melalui mahasiswa S2 Program Studi Magister Hukum Kesehatan, dan Unit Kerja Pusat Konsultasi Bantuan Hukum (PKBH), telah sukses melaksanakan kegiatan Penyuluhan Kesehatan di Letung, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Acara ini dapat terlaksana berkat kerja sama yang baik antara pihak penyelenggara dengan DoctorSHARE, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas di area Jemaja, SD Negeri 004 Letung, serta dukungan dari Sinarmas Mining.
Tim pelaksana dari pihak FH UGM terdiri dari perwakilan mahasiswa S2 MHKes, yaitu dr. Nabila Khairunisa, dr. Kenya Leilani, dr. Muhammad Rizky Bafadhal, I Wayan Artawan, S.H., La Ode Akbar Alikhan, S.H., serta perwakilan dari PKBH yaitu Sahl Radian Setyaki.
Penyuluhan Kesehatan yang dilaksanakan merupakan bagian dari upaya mewujudkan Tri Dharma Perguruan tinggi melalui Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Anambas. Tujuan utama dari acara ini, adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan serta kesadaran hukum masyarakat di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) di Indonesia.
Pelaksanaan acara penyuluhan terbagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama dilaksanakan mulai pukul 08.30 WIB hingga 10.30 WIB, bertempat di SD Negeri 004 Letung, dengan mengangkat tema Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Terdapat 29 anak SD kelas 1 yang menjadi peserta penyuluhan. Walaupun edukasi mengenai PHBS telah sering dilaksanakan, namun hal ini masih belum membudaya di masyarakat. Edukasi perlu dilaksanakan secara berulang dan dimulai sejak dini, sehingga akan tertanam menjadi kebiasaan yang baik.

Edukasi PHBS yang dilaksanakan meliputi cara cuci tangan dan gosok gigi yang benar. Acara berjalan secara interaktif, dengan praktek langsung oleh anak-anak, dipandu oleh penyuluh yang hadir. Anak-anak peserta penyuluhan tampak antusias dan senang dalam mengikuti kegiatan ini. “Saya senang dengan kehadiran kakak-kakak, dan semoga semakin banyak penyuluhan di sekolah,” ujar Fatih (7 tahun), salah satu peserta penyuluhan.
Tanggapan yang positif juga hadir dari para guru. Yayuk (39 tahun), guru kelas 1 SD Negeri 004 Letung mengatakan, ”Saya berterima kasih kepada mahasiswa-mahasiswa Fakultas Hukum UGM yang sudah bersedia hadir di SD ini, semoga bisa menjadi program yang lebih baik lagi. Saya juga berharap bisa dikunjungi oleh universitas-universitas yang lain, karena ini merupakan kunjungan pertama universitas ke SD 004 Letung.” jelas dia.
Acara penyuluhan kesehatan sesi kedua dilaksanakan pada pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, dengan berpindah lokasi ke Pelabuhan Berhala Letung. Tema yang diangkat adalah mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Bahaya Kehamilan Dini. Tema ini sesuai dengan permasalahan kesehatan yang menjadi perhatian Dinas Kesehatan Jemaja, dimana angka kejadian IMS masih cukup tinggi dikarenakan praktik prostitusi di area sekitar pelabuhan. Dengan dilaksanakannya penyuluhan ini, diharapkan dapat menurunkan angka penularan IMS dan akibat buruk dari kehamilan dini di kemudian hari.
Penyuluhan dihadiri oleh 25 orang yang merupakan warga sekitar, serta penunggu pasien yang sedang menunggu keluarganya menjalani operasi bedah minor di atas rumah sakit kapal (RSK) milik DoctorSHARE, yaitu RSK dr. Lie Dharmawan II. Acara berlangsung cukup meriah, dengan diwarnai pertanyaan-pertanyaan dari peserta penyuluhan.
Peserta penyuluhan merasakan manfaat dari terlaksananya acara ini. Wan Norazizah (33 tahun), salah satu peserta penyuluhan menyampaikan, ”Terima kasih banyak kepada mahasiswa MHKes FH UGM dan DoctorSHARE yang sudah sangat ramah dan banyak membantu karena sudah menyediakan layanan kesehatan gratis dan penyuluhan kesehatan gratis.” ucap dia.
Salah satu perwakilan mahasiswa MHKes FH UGM, dr. Kenya Leilani, menyampaikan rasa antusiasmenya bisa terjun langsung menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat, dan turut memberikan komentar, “Saya bersyukur dengan respons peserta penyuluhan yang menyambut baik penyuluhan kesehatan yang telah disampaikan, terutama saat bertemu dengan anak-anak kelas 1 SD yang tidak malu-malu, dan semuanya mau berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Saya berharap apa yang telah kami sampaikan dapat melekat dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.” terang dia.
Penyuluhan kesehatan yang telah berlangsung dengan lancar ini diharapkan mampu untuk mendukung terlaksananya SDGs, terutama tujuan ke-3, yaitu menjamin kehidupan sehat dan kesejahteraan, serta tujuan ke-10 untuk mengurangi ketimpangan, khususnya dalam pelayanan kesehatan di daerah 3T. Tentunya, kegiatan ini juga diharapkan akan menguatkan hubungan kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, sesuai dengan tujuan ke-17 SDGs.
Penulis: Budiatri Retno Noormaningrum dan Sahl Radian Setyaki