FH UGM dan University of Warwick: Workshop on Woman Empowerment in Different Settings

IMG20180326170151

FH UGM dan University of Warwick: Workshop on Woman Empowerment in Different Settings: Migration, Urban-Rural, and Moslem Context

Pada hari Senin, 26 Maret 2018, Kolaborasi Bersama Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dengan University of Warwick mengadakan lokakarya bertajuk “Workshop on Woman Empowerment in Different Settings: Migration, Urban-Rural, and Moslem Context”.  Workshop ini bertempat di debating room Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) dan dihadiri oleh berbagai narasumber dan peserta yang sudah memiliki memiliki keahlian dan pengalaman diberbagai bidang pekerjaan, yang kesemuanya bergerak ke arah yang sama: mewujudkan pemberdayaan perempuan. Acara ini berlangsung dengan 4 panel, 8 narasumber, 4 moderator.

Dr. Sri Wiyanti Eddyono, S.H., LL.M (HR) menyampaikan bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk menguraikan kerangka kerja pemberdayaan perempuan dan membahas negara, masyarakat sipil, dan lembaga lain yang menggabungkan kerangka pemberdayaan perempuan ke dalam kebijakan dan program mereka. Program ini diharapkan untuk mengembangkan program pengembangan dan berbagi pengetahuan baru antara akademisi dan masyarakat sipil tentang isu-isu gender dalam konteks yang berbeda.

Panel pertama bertajuk “Overview Woman Empowerment in Global Context” dengan narasumber Juanita Elias dan Lena Rethel, perwakilan dari University of Warwick, dan Dr. Sri Wiyanti Eddyono, S.H., LL.M (HR), perwakilan dari FH UGM. Panel ini di moderatori oleh Nabiyla Risfa Izzati, S.H., LL.M. Dalam panel ini dijelaskan mengenai gambaran luas mengenai konsep pemberdayaan perempuan dalam tiga perspektif global: ekonomi, sosial-politik, serta hukum.

Panel yang kedua berjudul  “Woman Empowerment in the Context of Urban and Rural” dengan moderatori oleh Amalinda Savirani, Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada. Narasumber dalam panel ini adalah Yuli Kusworo yang memaparkan tentang perempuan bantaran kali dan hak bermukim di kota. Beliau menjelaskan secara komprehensif mengenai situasi ruang di area urban yang didominasi perempuan dan posisi perempuan sebagai motor penggerak masyarakat. Narasumber kedua, Nani Zulmiarni, Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga, memaparkan terkait pemberdayaan hukum serta pengentasan kemiskinan, diskriminasi dan marginalisasi perempuan, utamanya bagi perempuan / janda yang menjadi kepala keluarga.

Selanjutnya panel ketiga, “Woman Empowerment in Moslem Context: Countering and Preventing Intolerance, Radicalism, and Violence Extremism”, dimoderatori oleh Rachmad Hidayat, Ph.D, Dosen Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Panel ini memiliki dua narasumber, yaitu Dini Anitasari, SCN Crest, yang memaparkan tentang hasil penelitian di poso yang bertema inisiatif dari perempuan poso untuk mencegah violent extremism dan Hanifah Haris, AMAN Indonesia, yang menjelaskan mengenai kegiatan AMAN dalam rangka mencegah violent extremism dan kegiatan Women’s School for Peace.

Panel terakhir bertajuk “Woman Empowerment in The Context of Migrant Workers” menghadirkan Erwiana Sulistyaningsih, ex Migrant Worker dan KABUMI, dan Farha Ciciek, Tanoker Ledokombo, sebagai narasumber. Panel ini dimoderatori oleh Nailul Amany, S.H., M.H.  Erwiana banyak berbicara terkait pemberdayaan perempuan dalam Migration, terkait dengan pengalamannya ketika menjadi korban hingga akhirnya berhasil menjadi seorang survivoryang berhasil menuntut keadilan, serta terkait dengan kegiatan KABUMI dalam pemberdayaan buruh migran. Sementara Farha memaparkan tentang pengalaman di Ledokombo, sebuah kecamata yang mayoritas orang dewasanya (baik ayah ataupun ibu) bekerja keluar kota atau negeri, meninggalkan anak-anak mereka menjadi ‘yatim piatu sosial’. Berangkat dari banyaknya kejadian dan efek buruknya, didirikan Tanoker Ledokombo yang bergerak melindungi dan mengubah paradigma negatif dari ‘children left behind’.

Acara kemudian ditutup dan disimpulkan oleh seluruh narasumber dan peserta, serta dilanjutkan foto bersama dan makan malam. Semoga melalui acara ini, perempuan di seluruh lapisan masyarakat dapat saling berinteraksi untuk menjadi perempuan yang berdaya dan mencapai hidup yang sejahtera. – Diantika Rindam Floranti

Berita Terbaru

Delegasi Fakultas Hukum UGM Sabet Juara 2 dalam Forum Internasional Japan International Youth Innovation Summit 2024

Aileen Abigail Alexandra, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) mewakili Indonesia dalam Japan International Youth Innovation Summit 2024. Aileen Abigail Alexndra bersama dengan …

Sebanyak 66 Wisudawan Ikuti Pelepasan Wisudawan Pascasarjana Fakultas Hukum UGM

Pascasarjana Fakultas Hukum UGM baru saja menyelenggarakan Pelepasan Wisudawan Periode III Tahun Akademik 2023/2024 pada Rabu (24/04/2024). Adapun pelepasan wisudawan yang diselenggarakan di Auditorium Gedung …

Delegasi FH UGM Raih Juara 3 dalam Lokali-MA 2024

Delegasi Fakultas Hukum UGM mengukir prestasi pada lomba karya tulis ilmiah Lokali-MA 2024 pada Minggu (21/03/2023). Perlombaan ini diselenggarakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia bekerja …

Aileen Abigail Alexandra, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) mewakili Indonesia dalam Japan International Youth Innovation Summit 2024. Aileen Abigail …

Pascasarjana Fakultas Hukum UGM baru saja menyelenggarakan Pelepasan Wisudawan Periode III Tahun Akademik 2023/2024 pada Rabu (24/04/2024). Adapun pelepasan wisudawan yang diselenggarakan …

Delegasi Fakultas Hukum UGM mengukir prestasi pada lomba karya tulis ilmiah Lokali-MA 2024 pada Minggu (21/03/2023). Perlombaan ini diselenggarakan oleh Mahkamah Agung …

Halo, Sobat Justicia!   Fakultas Hukum UGM bekerja sama dengan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Suara Advokat Indonesia (SAI) menyelenggarakan Pendidikan Khusus Profesi …

Scroll to Top