Masalah plagiarisme dalam dunia akademik bukan lagi isapan jempol belaka, banyak kasus plagiarisme yang dilakukan dalam berbagai bentuk seperti jurnal, tugas akhir, tugas kelas dan sebagainya yang dilakukan oleh berbagai kalangan, mulai dari dosen sampai mahasiswa sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut 5 mahasiswa hukum Jurusan Kenegaraan pascasarjana UGM yang terdiri dari Ade Yulfianto, Ahmad Yani, Beckham Podung, Fayasy Failaq dan Mario Agritama berkolaborasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI) dalam rangka kegiatan Campus Integrity Festival (CIFest) Tahun 2023 menggagas terbentuknya kantin nonplagiarisme UGM.
Program kantin nonplagiarisme merupakan salah satu dari 20 finalis yang lolos dalam program CIFest 2023 yang diselenggarakan oleh KPK RI. Selain itu, Terdapat dua program unggulan dari kantin nonplagiarisme yaitu SIPINTER (Sistem Pengecekan Turnitin Terintegrasi) yang bertujuan untuk mencegah terjadinya aksi plagiat khususnya dikalangan mahasiswa UGM dalam pengerjaan tugas sehari-hari, dengan mendorong penggunaan aplikasi Turnitin bagi setiap mahasiswa dan SIKOPAT (Sistem Konsultasi Parafrase Turnitin) yang bertujuan untuk memberikan pendampingan parafrase untuk membantu mahasiswa agar terhindar dari plagiat. Program ini pun rencananya akan dilaksanakan secara bertahap mulai dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2023. Harapannya dengan adanya kantin nonplagiarisme ini, mahasiswa dapat terbantu untuk menghindari plagiat dan juga untuk menjaga integritas dikampus.