Teliti tentang Pembatasan Hak Politik dalam Pemilu Indonesia, Sunny Ummul Firdaus, S.H.,M.H Raih Gelar Doktor di FH UGM

IMG_1730

Senin (30/5), Sunny Ummul Firdaus, S.H.,M.H  merampungkan studi progam doktornya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM). Gelar derajat sarjana strata 3 (S-3) itu ia peroleh dengan predikat Sangat Memuaskan seusai menjalani ujian terbuka di Gedung 1 FH UGM. Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret ini mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pembatasan Hak Politik dalam Sistem Demokrasi di Indonesia : Studi tentang Formulasi Parlementary Threshold dan Electoral Threshold”.

Dalam disertasinya, Ketua Panwas Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Kota Surakarta tahun 2005 ini, menjelaskan bahwa pembatasan hak politik melalui parliamentary threshold dalam pemilu dengan sistem proporsional sudah lumrah terjadi. Besaran ambang batas parlemen dan peserta pemilu selalu mengalami perubahan. Menurutnya, semakin besar angka ambang batas maka akan semakin banyak suara terbuang. Hal itu menyebabkan banyak suara rakyat tidak terwakili sehingga bertentangan dengan  konsep kedaulatan rakyat yang diatur dalam pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. “Ketentuan threshold mengedepankan kedaulatan potik”, tandas Sunny.

Agar temuannya tersebut dapat di implementasikan, menurut Sunny, anggota parlemen yang membentuk produk hukum harus memahami bahwa prinsip kedaulatan rakyat merupakan prinsip utama sekaligus prinsip moralitas konstitusi. 19 lingkaran hukum adat Indonesia akan sulit terakomodasi apabila kedaulatan politik masih diatas kedaulatan hukum.   Selain itu, Mahkamah Konstitusi (MK) harus cermat dalam melakukan ­judicial review undang-undang yang mengatur tentang ketentuan threshold. Putusan MK menyatakan bahwa penentuan ambang batas tidak boleh bertentangan dengan hak politik, kedaulatan rakyat, dan rasionalitas. “MK hingga saat ini belum melakukan pengukuran yang dimaksud secara ketat sebelum memberikan justifikasi atas pembatasan kedaulatan rakayat, hak asasi warga negara yang sperti yang dimuat dalam undang-undang yang mengatur tentang threshold”, imbuh Sunny.

Dalam saran yang ditulis dalam disertasinya, Sunny menyatakan bahwa peran dan fungsi lembaga-lembaga dalam pemilu harus dioptimalkan. Hal itu karena langkah tersebut merupakan upaya strategis melalui pranata pemilu untuk meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia. (Fardi)

TAGS :  

Berita Terbaru

FH UGM dan Babinkum TNI Gelar Bimtek Orditur Militer, Fokus pada Penegakan Hukum dan Koneksitas

Kamis (19/6/2025), telah berlangsung kegiatan Penyuluhan Hukum bertajuk “Bimbingan Teknis Profesi Orditur Militer Tahun Ajaran 2025”. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi penguatan kualitas sumber …

Delegasi FH UGM Raih Juara 1 dan Best Speaker di Airlangga Law Competition 2025

Delegasi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada berhasil meraih Juara 1 Lomba Debat Airlangga Law Competition (ALC) 2025. Selain itu juga berhasil meraih penghargaan Best Speaker …

Selangkah Lebih Dekat dengan Proses Legislasi PBB, Mahasiswi FH UGM Menyuarakan Suara Anak Muda dalam Perjuangan Mitigasi Perubahan Iklim

Salsalina Larasati, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada angkatan 2023, menjadi delegasi di ECOSOC Youth Forum 2025. Forum ini diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di …

Kamis (19/6/2025), telah berlangsung kegiatan Penyuluhan Hukum bertajuk “Bimbingan Teknis Profesi Orditur Militer Tahun Ajaran 2025”. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi …

Delegasi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada berhasil meraih Juara 1 Lomba Debat Airlangga Law Competition (ALC) 2025. Selain itu juga berhasil meraih …

Salsalina Larasati, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada angkatan 2023, menjadi delegasi di ECOSOC Youth Forum 2025. Forum ini diselenggarakan oleh Perserikatan …

Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah kegiatan Sound of Justice 2025 Goes to Campus, sebuah seminar interaktif yang diselenggarakan …

Scroll to Top