Kamis (1/8/2024), Auditorium Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) dipenuhi oleh Gamada yang antusias mengikuti Pionir Justicia hari kedua. Kegiatan di hari kedua ini diawali dengan sebuah talkshow berjudul “Merajut Cita Menembus Cakrawala.” Acara ini bertujuan untuk menginspirasi Gamada dengan berbagi pengalaman dan wawasan dari alumni yang sukses, menekankan pentingnya pendidikan dan pekerjaan layak dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Talkshow ini dimoderatori oleh Irnandini Putri Imroatus Sholihah, yang membuka acara dengan menyoroti pentingnya pendidikan dalam membentuk pemimpin masa depan. Ia menekankan bahwa pendidikan bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, tetapi juga tentang mengembangkan keterampilan yang penting untuk pekerjaan layak di bidang hukum. Para hadirin sangat antusias mendengarkan para pembicara terhormat yang pernah menempuh pendidikan di tempat yang sama.
Pembicara pertama, Rachell Amadea Roselynn Nikita Tan, seorang mahasiswa berprestasi di UGM, membagikan perjalanan hidupnya di Fakultas Hukum. Rachell membahas dinamika menjadi mahasiswa hukum, menekankan pentingnya prestasi akademik dan pencapaian selama kuliah. Ia menceritakan pengalamannya bekerja di berbagai kantor hukum, di mana ia belajar tentang penerapan praktis dari studinya dan keterampilan yang diperlukan untuk karir hukum yang sukses.
Setelah Rachell, Pina Saphira, alumni angkatan 2011, mengambil alih panggung. Pina membagikan pengalamannya sebagai Pengacara Korporat & Litigasi, merinci tantangan yang dihadapinya dan keterampilan yang ia kembangkan sepanjang karirnya. Ia mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan pendidikan mereka dan berusaha menjadi alumni yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan almamater. Wawasan Pina sangat mengena di hati para hadirin, saat ia menekankan pentingnya ketahanan dan kemampuan beradaptasi dalam profesi hukum.
Pembicara terakhir, Bagir Bintang Bahana, alumni angkatan 2000, memikat audiens dengan pengalamannya sebagai diplomat. Bagir membahas tantangan unik yang ia hadapi dalam karirnya dan keterampilan penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa hukum untuk berhasil dalam dunia diplomasi. Ia menekankan peran pendidikan dalam mempersiapkan mahasiswa untuk berbagai jalur karir dan mendorong mereka untuk berpikir di luar peran hukum tradisional.
Sepanjang talkshow, para pembicara secara kolektif menekankan pentingnya pendidikan dalam mencapai pekerjaan layak, sejalan dengan SDGs. Mereka berbagi anekdot pribadi yang menggambarkan bagaimana pendidikan mereka di UGM membekali mereka dengan alat yang diperlukan untuk menavigasi bidang mereka masing-masing dengan sukses. Para hadirin terlibat aktif, mengajukan pertanyaan dan mencari nasihat tentang cara memaksimalkan waktu mereka di universitas.
Acara ditutup dengan diskusi panel, di mana para pembicara menjawab pertanyaan dari audiens. Mahasiswa mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas wawasan berharga yang dibagikan dan meninggalkan auditorium dengan semangat untuk mengejar cita-cita mereka. Talkshow ini tidak hanya menyoroti pencapaian alumni UGM tetapi juga memperkuat komitmen universitas untuk membina budaya keunggulan dan keterlibatan masyarakat.
Sebagai penutup, Irnandini Putri Imroatus Sholihah mengucapkan terima kasih kepada para pembicara dan peserta atas partisipasi mereka. Ia mengulangi pentingnya pendidikan dan pekerjaan layak dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi semua. Acara ini menjadi pengingat bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, mahasiswa dapat merajut cita-cita mereka dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.