Ardianto Budi Rahmawan, S.H., LL.M., dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) yang tengah menempuh program doktoral di University of Pécs, Hungaria, bersama tiga mahasiswi FH UGM, yaitu Andi Sitti Ainy Nur Alifah (2022), Lusia Rina Wulandari (2022), dan Maylani Sri Maharani (2022), berhasil mewakili UGM dalam Hybrid International Conference yang diselenggarakan oleh Ho Chi Minh City University of Law, Vietnam. Konferensi bertema “ASEAN’s Path to Sustainable Development: Navigating International Relations, Legal Frameworks, and Sovereignty” ini berlangsung pada Jumat (11/7/2025) secara hybrid di kampus Ho Chi Minh City University of Law dan melalui platform Zoom.
Konferensi ini dilatarbelakangi oleh posisi strategis ASEAN sebagai salah satu kawasan paling rentan secara ekologis di dunia, menjadikan pembangunan berkelanjutan sebagai agenda mendesak bagi seluruh negara anggotanya. Pencapaian tujuan tersebut memerlukan pendekatan komprehensif yang mampu menjawab berbagai tantangan kompleks, mulai dari penguatan hubungan internasional, harmonisasi kerangka hukum nasional dengan standar global, pemanfaatan teknologi inovatif untuk mencapai target keberlanjutan, hingga penyeimbangan kerja sama internasional dengan prinsip kedaulatan negara. Melalui forum akademik ini, peserta mengeksplorasi kompleksitas tantangan yang dihadapi ASEAN sekaligus merumuskan solusi strategis untuk pembangunan berkelanjutan di kawasan.
Konferensi internasional ini menampilkan 16 artikel terpilih yang ditulis oleh 39 penulis dari lebih dari 10 institusi internasional, mewakili berbagai negara dari Vietnam hingga Iran. Keragaman partisipan yang mencakup akademisi, peneliti, dan praktisi mencerminkan luasnya jangkauan kolaborasi akademik dalam forum ini. Partisipasi tim FH UGM menegaskan komitmen sivitas akademika dalam berkontribusi pada pembahasan isu hukum berskala nasional dan internasional.

Dalam forum tersebut, tim FH UGM mempresentasikan artikel berjudul “Combating Deforestation Through the Utilisation of General Allocation Funds as A Form of Ecological Fiscal Transfer in Order to Conserve Forest Sustainability” pada panel “ASEAN’s Green Transition: From Forest Finance to Carbon Trade” yang dipandu oleh Assoc. Prof. Dr. Tran Thi Thuy Duong dan Assoc. Prof. Dr. Usanee Aimsiranun sebagai moderator. Artikel ini menganalisis permasalahan deforestasi di Indonesia, membandingkan implementasi Ecological Fiscal Transfer (EFT) di berbagai negara, dan mengkaji potensi Dana Alokasi Umum (DAU) sebagai instrumen EFT untuk melestarikan sumber daya genetik hutan Indonesia.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (i) deforestasi di Indonesia disebabkan oleh alih fungsi hutan, permasalahan pengelolaan, dan faktor politik; (ii) negara-negara seperti Tiongkok, India, dan Brasil telah berhasil mengatasi deforestasi melalui implementasi EFT; (iii) penerapan DAU sebagai bentuk EFT memerlukan mekanisme Driver, Pressure, State, Impact, Response (DPSIR) pada tataran konseptual dan koordinasi kelembagaan pada tataran implementasi untuk menjaga kelestarian sumber daya genetik hutan Indonesia.
Kontribusi tim FH UGM dalam konferensi ini memiliki relevansi yang erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), SDG 15 (Menjaga Ekosistem Darat), SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Melalui penelitian mengenai penerapan Ecological Fiscal Transfer, tim berupaya mendorong kebijakan fiskal yang berkeadilan ekologis dan berbasis bukti ilmiah untuk memperkuat komitmen Indonesia terhadap pelestarian lingkungan. Selain itu, partisipasi aktif dalam forum internasional ini memperkuat kolaborasi akademik lintas negara sebagai wujud nyata implementasi SDG 17, dengan mempertemukan peneliti muda dan pakar hukum dari berbagai latar belakang untuk bersama-sama mencari solusi terhadap isu global keberlanjutan.
Partisipasi ini menjadi bukti nyata peran aktif Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dalam mendukung agenda global pembangunan berkelanjutan, sekaligus mempertegas komitmen UGM sebagai university for the world yang berkontribusi terhadap penguatan tata kelola hukum, lingkungan, dan keadilan sosial di tingkat regional dan internasional.
Penulis: Delegasi