Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) dalam ajang nasional bergengsi. Delegasi UGM yang terdiri dari Akbar Dwi Febrian, selaku Ketua Delegasi serta Selvia Fida Zalfa dan Aidea Nanda Hanifa, sebagai anggota, berhasil meraih Juara 1 dalam kompetisi Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tingkat Nasional dalam rangkaian LAPS SJK Law Fair (LLF) 2025. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK).
Kompetisi ini mengusung tema “Perlindungan Konsumen dalam Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan untuk Mewujudkan Kepastian Hukum dan Berkeadilan Substantif”. Dengan bimbingan dari Airin Liemanto, S.H., LL.M., tim FH UGM menampilkan karya tulis ilmiah berjudul: Optimalisasi Pemanfaatan Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) melalui Penerapan Decision Trees System sebagai Upaya Menanggulangi Ketidakoptimalan Perlindungan Konsumen dalam Penyelesaian Sengketa di Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK).
Kompetisi terdiri dari dua tahap, yaitu seleksi karya tulis dan babak final. Ada pun Delegasi FH UGM terpilDelegasi UGM terpilih sebagai satu dari lima finalis terbaik dari total 25 delegasi nasional yang lolos penyisihan. Babak final dilaksanakan secara luring di kantor Griya Perbanas, Jakarta, Sabtu (2/8/2025).
Dalam babak final, tim FHUGM mempresentasikan gagasan inovatif terkait integrasi teknologi hukum berbasis decision trees system dalam layanan APPK milik LAPS SJK. Solusi ini dinilai mampu menjawab berbagai tantangan penyelesaian sengketa konsumen secara lebih cepat, adil, dan akurat. Juri yang terdiri dari arbiter LAPS SJK, akademisi, dan praktisi jurnal hukum nasional memberikan apresiasi tinggi terhadap ketajaman analisis, originalitas gagasan, serta kualitas penyampaian tim FH UGM.
Capaian prestasi ini juga mencerminkan kontribusi nyata Fakultas Hukum UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan SDG 16 tentang Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh. Gagasan inovatif yang ditawarkan melalui pemanfaatan teknologi hukum sejalan dengan semangat peningkatan akses terhadap keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, semangat kolaborasi, riset berbasis solusi, dan pendekatan inklusif dalam perlindungan konsumen memperkuat upaya mencapai sistem hukum yang lebih adil dan berkelanjutan. Kompetisi ini juga menjadi wujud nyata implementasi SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui sinergi antara akademisi, lembaga penyelesaian sengketa, dan sektor jasa keuangan.
Kegiatan LLF 2025 juga menghadirkan seminar nasional dan forum diskusi dengan para pakar hukum sektor keuangan. Ajang ini menjadi wadah strategis untuk membekali mahasiswa dengan wawasan praktis mengenai penyelesaian sengketa non-litigasi yang kini kian relevan dalam dinamika hukum Indonesia.
Penulis: Delegasi FPPH PALAPA